Karena Tak Ada Kata Kebetulan Kecuali Semua itu telah Allah Tentukan

Kilasan Peristiwa

sebuah cerita

cerita tentang harapan, cita-cita, humor ringan....

==========================================================
sebuah perbincangan ringan menghiasi suasana sore yang terasa santun menyapa
a; assalamu'alaikum, kang parman, lama tak pernah ketemu,
b; alhamdulillah, kang. hiyo ik, terakhir kali ketemu kalau gak salah saat halal bi halal di kampung sumbermulyo biyen setahun yang lalu. lha sampeyan kabare pripun?
a; alhamdulillah baik semua. oh iya kang aku sekarang wis nikah. anakmu yang pertama kae wis di sekolahke dereng kang.
b; sudah masuk sekolah TK Perjuangan, baru 2 bulan yang lalu.
a; mana itu kang.
b; itu to di jl. Kalimosodho, sebelah timur Pasar Maringgih
a; enak ya kang bisa kerja di perusahaan seperti sampeyan, bayarannya lumayan, bisa untuk mencukupi kebutuhan  dan sisanya ditabung untuk hari tua besok.
b; ya kalau dibuat belanja ya pas-pasan kang. apa gak lebih enak sampeyan yang bisa ikut menyebarkan agama sambil berjuang di jalan Tuhan, pahalanya gedhe.
a; yo nek pancen gitu yo syukur pada yang moho kuwoso, kang. tapi rejeki belum punya sisa, ora duwe celengan.
b; haiyo celengane bukanya besok amben di sono. khan semua termasuk ibadah
a; ibadah nak ikhlas, kang. nak ora ikhlas yo ora dapat apa-apa. lha terus sampeyan iku kalau bekerja untuk makan sekeluarga kuwi opo ora dianggap ibadah, kang?
b; yo ibadah, kang. biyen kae pak yai nate ngendiko semua karek niyate.
a; lha pok ngene wae, sampeyan nggenteni aku, terus aku nggenteni sampeyan piye, podho-podho oleh ganjaran, podho-podho akeh turahan.
b; wiwit biyen kok ijeh seneng golek turahan..
a; mangsute turahan sing iki laen kang.
b; hiyo-hiyo.

==========================================================
Di akhir pertemuan suatu jam pelajaran di sebuah sekolah, seorang guru yang baru keluar dari ruang kelas menuju ruang guru disusul seorang murid, dengan penuh kesopanan murid itu bertanya pada guru tersebut. Tapi sosok guru tersebut juga tak kalah santunnya. Beliau mempersilahkan muridnya bertanya padanya, dengan penuh perhatian.
 
Murid    : maaf, guru. jika guru berkenan apa boleh saya menanyakan sesuatu pada Guru?
Guru      : tentu saja muridku.., apa yang bisa gurumu bantu?
 
Dengan rasa khawatir murid ini meyakinkan dirinya agar tidak kena marah dari gurunya, meski tak nampak raut wajah pemarah padanya 
Murid    : tapi…
Guru      : tapi apa??, belum tanya kok sudah tapi (dengan sedikit heran guru menyahut)
Murid    : tapi guru jangan marah ya!,
 
Guru mengangguk, isyarat tak akan memarahi sang murid.
 
Murid    : begini, guru. Dari semua pelajaran yang saya ikuti, mengapa saya sama sekali
               tidak memahami pelajaran yang guru sampaikan? Padahal seingat saya tak
               pernah absen. Kecuali sekali saat saya sakit? Dan tak pernah telat masuk kelas
 
(Dengan agak diplomatis guru menjawab)
Guru      : muridku, (dengan menghela nafas dalam kemudian melanjutkan bicara)
               sebenarnya materi pelajaran yang gurumu ini sampaikan sebelum berangkat
               sudah benar-benar saya persiapkan, dan saya jelaskan sejelas-jelasnya,
               kalaupun ada pertanyaan gurumu juga memberikan kesempatan untuk
               bertanya, ingin kalian menguasai seluruh materi, dan tidak sia-sia kehadiranmu
               di sekolah. ya bila masih ada kekurangan di sana-sini gurumu minta maaf.
 
(Dengan bijaksana dan penuh kewibawaan guru balik bertanya)
Guru      : Lha meskipun kamu mutolaah lagi pelajaran sesudah pulang sekolah, ??
Murid    : (dengan yakin dan kejujuran) hmm, ndak, guru.
Guru      : dan apa saat guru menjelaskan kamu memperhatikan materi?
Murid    : (senyum malu dengan agak ragu) juga  ndak..saya memperhatikan ...
 
agar percakapan tidak ngelantur..
Guru      : nah.. itu kamu tahu jawabnya, kamu lebih tahu apa yang  kamu kerjakan
 
Sebenarnya guru masih mau bertanya, tapi khawatir sang murid akan merasa malu lagi, dan menghindari ketidaknyamanan pada pertemuan-pertemuan setelah itu, guru mengurungkan pertanyaannya, akhirnya setelah keduanya terdiam beberapa saat,
 
Murid    : ya sudah guru, terima kasih atas waktunya
 
(dengan lega karena sudah diberi kesempatan bercakap dan kemudian murid mohon diri)

==========================================================


Sebuah Pendidikan akan berjalan
- mampu menanamkan nilai kejujuran dan keteladanan
- adanya identitas/tujuan yang jelas antara guru-murid
- adanya komunikasi yang baik antar sivitas akademik
- adanya silaturahmi yang baik dari lulusan
- adanya motivasi untuk mengembangkan pembelajaran dan sarana pendukung
- adanya komitmen kerjasama atasan-bawahan dan sebaliknya tanpa tendensi kepentingan pribadi atau politik
- adanya konsekuensi dan kesejahteraan terhadap loyalitas antara lembaga-SDM
- bisa menumbuhkembangkankan kesadaran untuk semua yang tersebut di atas