Bagaimana aku memanggilnya

aku panggil kang jika ia temanku, teman kakak
aku panggil pak/bu jika beliau adalah guruku, teman orang tuaku, teman guru, dan yang tidak etis jika cuma disebut namanya, dan orang yang kira2 usianya 45 tahun ke atas
aku panggil pakdhe /budhe jika ia kakak kandung orang tuaku, teman pakdhe/budheku, saudara (kandung)nya,
aku panggil mas /mbak jika ia kakakku, murid-murid, orang yang belum kukenal akrab, yang usianya sebaya denganku, dan yang umurnya tidak lebih dari 45 tahun
aku panggil mbah jika ia orang tua dari orang tuaku, teman dari mbah, orang tua dari teman bapak /ibuku, orang yang orang-orang umum cuma memanggilnya dengan itu, serta orang yang sudah lebih dulu meninggal

Sepeda Motor

mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi yang mengkhawatirkan adalah:
1. jika tiba-tiba ban meletus, pasti motor akan oleng*
2. jika laker roda pecah, bisa jadi roda secara tiba-tiba berhenti mendadak
3. jika ada lubang di jalanan, motor akan terjatuh
hal ini adalah pertimbanganku karena semua suku cadang yang aku gunakan adalah sebatas kemampuanku, tidak suku cadang untuk motor balap
*) betapa panasnya jalanan ketika  hari sudah lewat jam 10.00 pagi berjalan tanpa alas kaki rasanya telapak kaki ini hampir matang. meski dengan berlari tetap terasa panas.

semoga yang kau pikirkan tak seperti yang terlihat

kata orang bijak dzahir itu menunjukkan batin, di beberapa hal layaknya demikian tapi itu tidaklah mutlak, terkadang jika moment yang sedang berlangsung tidak tepat maka kesimpulan yang dihasilkan juga akan keliru, ini bergantung pada kematangan pola pikir dan rasa dari orang yang mengambil / membuat kesimulan. kalau 2 hal ini belum tercapai maka yang menilai bukanlah aku bukan juga kamu,

Kebenaran Milik siapa

kebenaran itu tidak ada, semuanya mengaku benar, walaupun aku tak berkata kalau semuanya cuma ada kebohongan, itulah kebenaran nisbi, hanya ada satu kebenaran yang mutlak yaitu kebenaran hakiki. memang begitulah adanya,
kalaupun ada yang melakukan kesalahan tapi mengakuinya itu adalah gila, karena sudah tau kalau itu salah mengapa masih dilakukan, tapi ada baiknya, masih memiliki jiwa kesatria, berani mengakui kesalahannya.
dan juga ada yang melakukan kesalahan tapi tidak mau mengakuinya meskipun dia tau, ini memanglah bukan sosok kesatria, walaupun kadangkala ada maksud yang tidak ingin membuat orang lain meniru kesalahan tersebut, dan tidak ingin menimbulkan persepsi yang keliru dari sudut pandang umum.
tapi masih ada juga yang kesalahan dan mengaku benar, ini tidak dapat dimaklumi, tetapi malah akan memalukan diri sendiri meskipun tidak secara langsung.
masih ada lagi, yang melakukan kebenaran tetapi tidak mengakuinya, jadi dia adalah orang yang tau, memiliki pengetahuan, pandai, hanya karena tidak pernah belajar dan berlatih mengenai sebuah keyakinan diri, akhirnya kebenaran itu jadi tampak kabur, naif.
harusnya, kebenaran ya harus, meski hanya nisbi, menurut saya, menurut anda, menurut siapa saja boleh, dengan keyakinan yang mantap

Di Bawah Panggung Pendidikan

Para guru kami telah berpengalaman berpuluh-puluh tahun, mereka sangat berwibawa dihadapan murid2nya, mampu menginspirasi walau telah lama tak bersua, semua yang telah beliau berikan tak pernah luntur dari jiwa murid2, pagi hari beliau berikan pengetahuan dengan kelembutan hati dan kesabaran yang dituang dalam penjelasan, seusai itu malamnya beliau doakan para murid, agar menjadi orang yang sholih dan sholihah.

Kebijaksanaan dan profesionalitas seorang guru yang menilai adalah murid, bukanlah siapa-siapa. Murid yang pintar adalah guru yang pintar, mengapa begitu. Guru yang pintar banyak, tapi kalau yang bisa menjadikan murid pintar tentu pasti itu guru yang pintar. Murid yang tangguh belajar dari sikap guru yang tangguh.
Murid, mereka ibarat anak sendiri, yang patut menerima kasih sayang yang sama yang diberikan pada anak kandung, bangun kejiwaan murid agar di hari depan dia memiliki keyakinan yang teguh, pikiran dan pendirian yang kokoh, karena sejak dibawah asuhan sang guru dibimbing dengan penuh kasih sayang (karakteristik psikis dan psikologis). Bukan menghujani dengan yang membuahkan keraguan, ketakutan, lebih buruk lagi membuahkan dendam tersimpan (blangkon) di memory- semasa duduk di bangku sekolah, itu sekilas tentang mendidik menurut pikirku
Menabur generasi yang bisa mewujudkan harapan, "siapa menanam pasti akan menuai".

Mengajar adalah sesuatu yang mulia, apalagi bila diniatkan ibadah,

diluar itu semua, tak pelak juga membutuhkan sesuatu untuk urusan kebutuhan sehari2
Salam Hormat untuk guru-guruku, Master, Inspirator of My Live

Game yang melecehkan Islam

ternyata ketika browsing di internet, secara tidak sengaja saya menemukan sebuah artikel yang berjudul seperti diatas, entah benar atau tidaknya artikel tsb, saya juga tidak tau. karena saya juga tidak pernah mengikuti perkembangan game, apalagi itu semua cuma buang-buang waktu saja, mungkin bagi anda yang pecandu atau yang pernah memainkan game tersebut lebih tahu tentang kebenaran hal ini.

Oleh-oleh Terbaik Darimu

Setiap kali ayah, ibu dan adik-adikku melangkahkan kaki ke luar dari pintu rumah kekhawatiran selalu mengelilingi pikiranku, namun dengan keyakinan dan hanya bisa mengiringi langkah kakimu dengan seraya berdoa dalam hati semoga keselamatan sampai mereka melangkahkan kakinya kembali di pintu rumah. di luar rumah memang segalanya tak dapat diduga, semuanya serba tak pasti apapun bisa saja terjadi, karena itu alangkah bahagia sekeluarga bisa berkumpul kembali, (membawa segala permasalahannya adalah keakraban). merupakan karunia tuhan yang maha kuasa. hatiku sambil tersenyum dan berkata ketahuilah bahwa oleh-oleh yang tiada taranya adalah keselamatanmu.

Kemutan Dawuhe Mbah Kakung

nb:

klik saja judul di atas agar bisa membaca pesan Embah.
Beliau memang orang yang bijaksana, dalam tiap tutur katanya

Suatu Saat Nanti

Begitu dalam arti yang terkandung dalam bait2 ilmu nahwu sehingga tak dapat diungkapkan dalam kata-kata, kalaupun bisa, khawatir akan disalahartikan, memunculkan kesalahpahaman.
hanya dapat menjadikan sebuah renungan untuk pribadi-pribadi yang mau merenungi dengan penuh perasaan tanggung jawab.

وما يلي المضاف يأتي خلفا * عنه في الإعراب إذا ما حذفا

ketika kalian saat ini nyantri, itu artinya kalian saat ini sedang berguru pada pak kyai, dan suatu saat akan menggantikan tugas gurumu itu ketika kalian sudah tidak nyantri lagi.
bait ke 143 nadhom alfiyah ibn malik

Good, Best, Exellent and Well Done

jika yang baik itu good

maka yang terbaik, itu best,

jika ada yang terbaik dari yang terbaik, itu katanya exellent

dan jika masih ada yang terbaik dari yang exellent, itu katanya well done

::://\\:::

tanpa yang syubhat?

isi menyusul

sebuah teka-teki

bukan untuk membodohi tapi untuk membuka hati
hayo coba mengapa bumi ini diciptakan membutuhkan proses yang lama, bukankan hanya dengan "mantra" KUN, semuanya akan terwujud? kalau ada beri dalilnya

penciptaan yang tak hanya copy paste (melampaui batas fikir)

indahnya alam ini jika di sana ada keanekaragaman yang menghiasi, bukan sebongkah tanah yang diberi nama B U M I. tapi beginilah tempat tinggal kita. (saya tak mengatakan tempat tinggal manusia) karena manusia hanyalah sebagian dari penghuni alam ini, meskipun secara kenyataan manusia merasa dirinya yang paling berkuasa di atas tanah.
disekitar manusia masih ada yang lain yang seharusnya kita saling berdampingan. di sana ada tumbuhan hewan dan mahluk lain yang bukan termasuk keduanya

saya akan sedikit berangan-angan keluar, betapa susahnya menjadi tuhan jika anda mencoba berpikir ke sana. harus mempunyai gambaran pasti, membuat tumbuhan yang bermilyaran jenisnya, kalau toh jika ingin copy paste membuat tumbuhan yang sama, oh tentu sangat mudah, ini kalau saya mengaplikasikannya dalam dunia komputer, copy paste, tak perlu susah-susah tak perlu berpikir, namun jika harus semuanya berbeda beda ini yang membuat keanekaragaman ini bernilai tinggi.
belum lagi penciptaan hewan diciptakan ada yang berjalan dengan kaki ada yang dengan tanpa kaki, ada yang ber kaki empat, ada yang berkaki dua, ada yang enam ada yang delapan dan ada yang sangat banyak.
mereka semua diberi satu yang membuat mereka bisa hidup, nyawa, tapi astaghfirullah, secara sengaja atau tidak anda menginjaknya mereka mati sia-sia tergeletak tanpa ada yang menguburkannya. ada yang belum mati pastilah dia sangat menderita,tapi dengan tanpa rasa bersalah anda tinggalkan begitu saja. atau mungkinkah anda sesekali menghampirinya, merawatnya mengobatinya, sampai sembuh, itu semua tak mungkin anda lakukan, bahkan jika hewan ini adalah seekor semut. ini karena manusia tak menjaga langkahnya. apalah bedanya manusia punya 1 nyawa, hewan juga 1 nyawa.
teringat cerita nabi sulaiman a.s. dan pasukannya ketika akan melewati sarang semut
itu tadi dengan hewan, bagaimana dengan tumbuhan. salah, jika anda merobek-robek dedaunan, mencabik-cabik pepohonan, dia tak merasa kesakitan, andaikan saja dia memiliki mulut seperti hewan pun bahkan anda tak kan mendengar.

BERAPA

kehidupan tak kan menarik jika diisi dengan keseharian yang tanpa ada kesibukan tersendiri, cobalah isi buku harianmu dengan kegiatan hari ini saja, kemudian esok harinya dan lusa. dan baca kembali, misalkan ini sebuah buku cerita untuk disampaikan kepada anak cucu, apakah kegiatan yang anda tulis di buku harian itu akan menjadikan mereka bersemangat untuk mendengar cerita di hari-hari berikutnya. kalau ini benar benar cerita yang patut didengarkan dan dibaca itulah kegiatan yang sungguh luar biasa apalagi kalau mampu memotivasi dan menggugah inspirasi.

lain ceritanya apabila keseharian yang tanpa kesibukan, mungkin anda sendiri yang menulisnya pun enggan untuk membaca karena didalamnya cuma ada cerita duduk melamun di hari ini, di hari berikutnya juga masih cerita yang sama, dan lusa juga tak ada cerita yang beda kecuali duduk melamun

Berfikir Sejenak

teman saya pernah bilang, bersumber ketika dia dulu belajar, menuturkan pernah mengaji, guru yang menerangkan bahwa semua yang pada masa sekarang ini tiada yang halal. ini membuatkku bingung, tetapi ketika sudah dipikirkan memang argumen ini tidak salah. betapa khawatirnya para sahabat nabi akan semua yang hukumnya subhat, yang hukumnya samar-samar antara halal dan haram. itu toh pada zaman dahulu, sedangkan yang kita namakan haram saat ini itulah yang pada masa sahabat yang disebut sebagai subhat. di era seperti ini haram saja diperebutkan, tapi saya yakin masih banyak orang yang ingin memperoleh halal

begitu sulitnya saya merangkai kata untuk menjelaskan hal ini, mungkin bila anda ada kalimat yang lebih mudah dipahami, perbaikilah redaksi kalimat yang ada ini

a k u t a k u t

setiap kali aku membuka mataku aku takut akan semua beban tangung jawab yang kau berikan, namun bila mataku tak ku buka aku juga takut akan datang sang malaikat maut.

harus menghadapi segala permasalahan hidup yang melelahkan, sesekali juga membanggakan.

mohon berilah saran padaku bagaimana seharusnya menghadapi realita seperti ini.
bisa juga beri komentar ke sini