Karena Tak Ada Kata Kebetulan Kecuali Semua itu telah Allah Tentukan

Kamis, 02 Februari 2012

penciptaan yang tak hanya copy paste (melampaui batas fikir)

indahnya alam ini jika di sana ada keanekaragaman yang menghiasi, bukan sebongkah tanah yang diberi nama B U M I. tapi beginilah tempat tinggal kita. (saya tak mengatakan tempat tinggal manusia) karena manusia hanyalah sebagian dari penghuni alam ini, meskipun secara kenyataan manusia merasa dirinya yang paling berkuasa di atas tanah.
disekitar manusia masih ada yang lain yang seharusnya kita saling berdampingan. di sana ada tumbuhan hewan dan mahluk lain yang bukan termasuk keduanya

saya akan sedikit berangan-angan keluar, betapa susahnya menjadi tuhan jika anda mencoba berpikir ke sana. harus mempunyai gambaran pasti, membuat tumbuhan yang bermilyaran jenisnya, kalau toh jika ingin copy paste membuat tumbuhan yang sama, oh tentu sangat mudah, ini kalau saya mengaplikasikannya dalam dunia komputer, copy paste, tak perlu susah-susah tak perlu berpikir, namun jika harus semuanya berbeda beda ini yang membuat keanekaragaman ini bernilai tinggi.
belum lagi penciptaan hewan diciptakan ada yang berjalan dengan kaki ada yang dengan tanpa kaki, ada yang ber kaki empat, ada yang berkaki dua, ada yang enam ada yang delapan dan ada yang sangat banyak.
mereka semua diberi satu yang membuat mereka bisa hidup, nyawa, tapi astaghfirullah, secara sengaja atau tidak anda menginjaknya mereka mati sia-sia tergeletak tanpa ada yang menguburkannya. ada yang belum mati pastilah dia sangat menderita,tapi dengan tanpa rasa bersalah anda tinggalkan begitu saja. atau mungkinkah anda sesekali menghampirinya, merawatnya mengobatinya, sampai sembuh, itu semua tak mungkin anda lakukan, bahkan jika hewan ini adalah seekor semut. ini karena manusia tak menjaga langkahnya. apalah bedanya manusia punya 1 nyawa, hewan juga 1 nyawa.
teringat cerita nabi sulaiman a.s. dan pasukannya ketika akan melewati sarang semut
itu tadi dengan hewan, bagaimana dengan tumbuhan. salah, jika anda merobek-robek dedaunan, mencabik-cabik pepohonan, dia tak merasa kesakitan, andaikan saja dia memiliki mulut seperti hewan pun bahkan anda tak kan mendengar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar