Karena Tak Ada Kata Kebetulan Kecuali Semua itu telah Allah Tentukan

Kamis, 28 Januari 2016

Emosi yang Terkuras

Alhamdulillah, Sebenarnya sejak saat itu saya mulai bisa mengambil kesimpulan bahwa orang-orang di sekitarku adalah orang-orang sufi 'yang jernih pikirannya'. Tulisan ini aku tujukan untuk pribadi, supaya mengingatkanku kembali tentang cara mengendurkan syaraf-syaraf pikiran yang mengencang dengan disadari maupun tidak. Membutuhkan waktu dan sedikit kesabaran, kesadaran menguraikan simpul-simpulnya, hingga menjadi rileks kembali. Selanjutnya menuntun hati bahwa 'yang terpenting aku selamat' saat ini. Dengan begini apapun energi negatif dari luar diri saya pastilah akan kembali ke asalnya, karena prinsipnya segala sesuatu itu asalnya dari Allah maka akan kembali pada-Nya. Yang ada hanya keselamatan diri saya.
Ini lah sebuah pengalaman yang saya alami yang telah menguras banyak energi, emosi, cucuran air mata, keringat, dan kejernihan pikiran, telah terjadi yang hampir menemukan 'jalan buntu', hanya atas petunjuk, dan wasilah yang tepat serta tekad untuk menghadapinya lah sebagai obatnya. Allahu Akbar.
Jika tidak salah, energi negatif itu bersumber dari diri saya sendiri, semakin hari mengumpul dan akan menemukan titik tolak yang pada akhirnya terjadilah peristiwa yang saya sebutkan sebelumnya. Bahkan tensi 190/120 merupakan hal aneh apabila aku masih bisa beraktifitas (16/01/16), meskipun terasa lemah, seminggu kemudian chek lagi jadi 185/112 masih terasa lemah agak pusing, lalu seminggu kurang 2 hari saya chek lagi hasilnya 153/97 terasa lebih baik.

Ada cerita; Sebuah keluarga kedapatan melihat seekor ular di rumahnya, dengan segala usaha mereka mencari ular tersebut untuk dibunuh, sampai tiga hari tiga malam, pun belum ketemu juga. Maka sikapi dengan 'jika sudah tidak ketemu, ya sudah, berarti Allah telah menyelamatkan mu dan menyelamatkannya'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar